Jumat, 31 Mei 2013

matematika

belajar matematika 1. Hakikat Matematika matematika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bilangan dan bangun (datar dan ruang) lebih menekankanpada materi matematikanya (syahrir, 2010:84) Matematika adalah ilmu dasar yang mendasari dan melayani berbagai berbagai ilmu pengetahuan lain (Jannah, 2011:20) Syahrir (2010:8) menyatakan matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran, geometri, aritmatika social, peluang, dan statistik. Matematika merupakan ilmu yang sangat penting yang ilmu matematika tersebut diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan ilmu hitung serta ilmu yang membawa manusia untuk siap menempuh perubahan hidup yang semakin maju. 2. Belajar dan Pembelajaran Matematika a. Belajar Matematika Belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya suatu interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya (Aunurrahman, 2009:35). Tuntutan belajar matematika mengarah pada perbaikan dimana mendesaknya menghubungkan peembelajaran matematika dengan dunia nyata (syahrir, 2010:30). Dalam menghubungkan pembelajaran matematika dengan dunia nyata tidaklah terlalu sulit karena segala materi yang di ada dalam pendidikan matematika dapat di terapkan ke dalam kehidupan nyata. Menrut Dienes dalam Syahrir (2010:15), bahwa belajar matematika dapat membantu siswa untuk mengkonstruksi (membangun) konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga proses atau prinsip itu terbangun kembali. Memperhatikan beberapa pengertian tentang belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar matematika adalah suatu proses merencanakan, mengkonsep, dan mengaplikasikan materi-materi matematika yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan pengetahuan matematika dan hasil belajar matematika yang dapat di aplikasikan langsung ke dalam kehidupan serta dapat digunakan dalam berinteraksi dengan lingkungnnya. b. Pembelajaran Matematika Kamus besar bahasa Indonesia (2007) dalam Thobroni dan Mustofa (2012:18) mendefinisikan kata pembelajaran berasal dari kata ajar yang berarti petunjuk kepada orang supaya diketahui atau diturut, sedangkan pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau mahluk hidup belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Rusman, 2010:3). Pembelajaran matematika menurut pandangan konstruktivis adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi konsep-konsep/prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi (Syahrir, 2010:34). Pembelajaran matematika merupakan suatu cara merencanakan, mengkonsep, dan mengaplikasikan materi-materi matematika dalam kehidupan sehari-hari dengan menentukan objek pembelajaran (Syahrir, 2010:8). Yaniawati dalam Jannah (2011:78) merumuskan setidaknya ada lima tujuan umum pembelajaran matematika, yakni belajar untuk berkomunikasi (mathematical communication), belajar untuk bernalar (mathematicalreasoning), belajar untuk memecahkan masalah (mathematicalproblem solving), belajar untuk mengaitkan ide (mathematical connection), dan pembentukan sikap positif terhadap matematika (positive attitudes toward mathematics). Rumusan tujuan umum matematika di atas dapat dijadikan sebagai rel dalam mengajar matematika kepada peserta didik. Selain dari rumusan pembelajaran tersebut ada beberapa hal yang perlu di perhatikan juga seperti mempraktikkan tips-tips mengajar matematika yang menyenangkan dan menjadikan matematika sebagai bagian hidup peserta didik agar dalam pembelajaran matematika tidak terasa membosankan. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpuan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan guru yang dilakukan secara terencana dalam belajar matematika yang terdiri dari suatu cara merencanakan, mengkonsep dan mengaplikasikan materi-materi matematika untuk memperoleh suatu keterampilan melalui pelajaran matematika berdasarkan pengalaman atau pengajaran matematika. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efesien. Proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran haruslah menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta member ruang yang cukup bagi kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar