1.
Motivasi Belajar
a.
Pengertian Motivasi
Menurut
Prastya Irawan dkk. Mengutip hasil penelitian Fyan dan Maehr bahwa dari tiga
faktor yang mempengaruhi hasil atau prestasi belajar yaitu latar belakang
keluarga, kondisi atau konteks sekolah, dan motivasi, maka faktor terakhir
merupakan faktor yang paling baik. Welberg dkk. Menyimpulkan bahwa motivasi mempunyai
kontribususi antara 11 sampai 20% terhadap hasil dan prestasi belajar. Studi
yang dilakukan Suciati menyimpulkan bahwa kontribusi motivasi sebesar 36%,
sedangkan Mc Clelland menunjukkan bahwa motivasi berprestasi mempunyai
kontribusi sampai 64% terhadap hasil dan prestasi belajar (suprijono, 2011:
162).
Hasil
penelitian tersebut diatas menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan antara
motivasi dan belajar. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan
secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik penguatan (motivasi) yang
dilandasi tujuan tertentu. Korelasi ini menguatkan urgensitas motivasi belajar.
Motivasi
juga dapat dijelaskan sebagai tujuan yang ingin dicapai melalui prilaku
tertentu (Cropley). Hampir senada, Winkles (1987) mengemukakan bahwa motif
adalah adanya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Pengertian
ini bermakna jika seseorang melihat suatu manfaat dan keuntungan yang akan
diperoleh, maka ia akan berusaha keras untuk mencapai tujuan tersebut (Siregar
dan Nara, 2011: 49).
Secara
umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau
menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan
sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu
(Purwanto, 2010: 73).
Suprijono
(2001: 163) memaparkan indikator motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1)
Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
2)
Adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar.
3)
Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4)
Adanya penghargaan dalam belajar.
5)
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
6)
Adanya lingkungan belajar yang kondusif
sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik.
Motivasi
belajar bertalian erat dengan tujuan belajar. Terkait dengan hal tersebut
motivasi mempunyai fungsi sebagai berikut:
1)
Mendorong peserta didik untuk berbuat.
Motivasi sebagai pendorong atau motor dari setiap kegiatan belajar.
2)
Menentukan arah kegiatan pembelajaran
yakni ke arah tujuan belajar yang hendak dicapai. Motivasi belajar memberikan
arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan
pembelajaran.
3)
Menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakni
menentukan kegiatan-kegiatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna
mencapai tujuan pembelajaran dengan menyeleksi kegiatan-kegiatan yang tidak
menunjang bagi pencapaian tujuan tersebut.
b. Jenis
dan Sumber Motivasi
Motivasi
dapat dibedakan menjadi motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu tanpa
adanya rangsangan dari luar, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
berasal dari luar misalnya pemberian pujian, pemberian nilai sampai pada
pemberian hadiah dan faktor-faktor eksternal lainnya yang memiliki daya dorong
motivasional (Siregar dan Nara, 2011: 50).
Motivasi
intrinsik dalam realitasnya lebih memiliki daya tahan yang lebih kuat dibanding
motivasi ekstrinsik. Hal ini terjadi karena faktor ekstrinsik dapat saja justru
mengakibatkan daya motivasi individu berkurang ketika faktor ekstrinsik
tersebut mengecewakan seorang individu.
c. Peran
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran
Secara
umum, terdapat dua peranan penting motivasi dalam belajar, pertama, motivasi merupakan daya penggerak psikis dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi mencapai
suatu tujuan. Kedua, motivasi
memegang peran penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam
belajar, sehingga siswa yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang
banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar (Siregar dan Nara, 2011: 51).
d. Model
Motivasi ARCS
Dari
berbagai teori motivasi yang berkembang, Keller (1983) telah menyusun
seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat di terapkan dalam proses
pembelajaran, yang di sebut ARCS model yaitu
Attention (perhatian) yaitu dorongan
rasa ingin tahu, Relevance (relevansi)
yaitu adanya hubungan yang ditunjukkan antara materi pembelajaran, kebutuhan
dan kondisi siswa, Confidence (kepercayaan
diri) yaitu merasa diri kompeten atau mampu merupakan potensi untuk dapat
berinteraksi dengan lingkungan, dan Satisfaction
(kepuasan) yaitu keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan yang akan
menghasilkan kepuasan (Siregar dan Nara, 2011: 52).
e. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Motivasi
Dalam
buku Belajar dan Pembelajaran, Ali Imron
(1996) mengemukakan enam unsur atau faktor yang mempengaruhi motivasi dalam
proses pembelajaran, keenam faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Cita-cita / aspirasi pembelajar.
2)
Kemampuan pembelajar.
3)
Kondisi pembelajar.
4)
Kondisi lingkungan pembelajar.
5)
Unsur-unsur dinamis
belajar/pembelajaran.
6)
Upaya guru dalam membelajarkan
pembelajar.
2. Hasil
Belajar
Suprijono
(2011: 5) menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,
nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk
pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:
a. Informasi
verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik
lisan maupun tertulis.
b. Keterampilan
intelektual yaitu kemampuan mempersentasikan konsep dan lambang.
c. Strategi
kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya
sendiri.
d. Keterampilan
motorik yaitu kemempuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan
koordinasi, sehingga terwujud otamatisme gerak jasmani.
e. Sikap
adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap
objek tersebut.
Menurut
Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan,
ingatan), comprehension (pemahaman,
menjelaskan, meringkas, contoh), application
(menerapkan), analysis (menguraikan,
menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation
(menilai). Domain afektif adalah reciving
(sikap menerima), responding (memberikan
respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain
psikomotor meliputi initiatory,
pre-routine, dan rountinized (suprijono,
2011: 7).
Gagne
(1988: 64) mendefinisikan bahwa hasil belajar adalah kapabilitas orang yang
memungkinkan beragam penampilan.
Hasil belajar
adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek
potensi kemanusiaan saja (suprijono, 2011: 7).
:.
BalasHapusoke brow,,, motivasi dalam pembelajaran menurut saya harus selalu ditingkatkan....kaarena saya pikir hasil belajar yang dipoeroleh murid yang termotiivasi untuk biisa mendapattkan hasil yang lebih baik daripada yang tidak...
BalasHapusbetul tu mas....moga kita sebagai pendidik serta pengajar harus selalu meningkatkan motivasi siswa supaya hasil belajar lbh baik
BalasHapusKlo boleh tau dftar pustakanya ad lah itu mas
BalasHapusperde modelleri
BalasHapusmobil onay
mobil odeme bozdurma
NFT NASIL ALİNİR
ankara evden eve nakliyat
trafik sigortası
DEDEKTOR
Kurma.website
ask romanlari
Good content. You write beautiful things.
BalasHapuskorsan taksi
hacklink
taksi
sportsbet
mrbahis
mrbahis
sportsbet
vbet
hacklink
Good text Write good content success. Thank you
BalasHapustipobet
mobil ödeme bahis
slot siteleri
kibris bahis siteleri
bonus veren siteler
kralbet
poker siteleri
betmatik
bilecik
BalasHapuskepez
bakırköy
etiler
karşıyaka
FXUA2
salt likit
BalasHapussalt likit
VV68Xİ
bitlis
BalasHapusedirne
hatay
ağrı
urfa
NG17TR
kasmalı oyunlar
BalasHapusresimli magnet
silivri çatı ustası
çerkezköy çatı ustası
referans kimliği nedir
38JY
شركة تنظيف سجاد بالجبيل tthlZrgNqP
BalasHapusشركة مكافحة النمل الابيض بالجبيل 0STRLdNiMG
BalasHapus