2.1.1.Metode Fish bowl
2.1.4.1. Pengertian Metode Fish Bowl
Teknik diskusi Fish bowl merupakan salah
satu Metode diskusi kelompok. Menurut Roestiyah (2008 : 5), teknik diskusi
adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di
sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau lebih individu
yang terlibat, saling tukar-menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat
terjadi juga semua siswa aktif tidak ada yang
sebagai pendengar saja.
Menurut Roestiyah(2008 : 5) Mengajar
dengan teknik diskusi akan mengkondisikan kelas sebagai
berikut :
a. Kelas dibagi dalam beberapa kelompok.
b. Dapat mempertinggi partisipasi siswa secara individual.
c. Dapat mempertinggi kegiatan kelas sebagai keseluruhan
dan kesatuan.
d. Rasa sosial mereka dapat dikembangkan,
karena bisa saling membantu dalam memecahkan soal, mendorong rasa kesatuan.
e. Memberi kemungkinan untuk saling
mengemukakan pendapat.
Disebut metode diskusi mangkuk ikan atau fish bowl
discussion, karena orang yang mengamati jalannya diskusi seolah-seolah melihat
ikan dalam mangkuk. Moedjiono (2002 : 22) mengungkapkan bahwa dalam diskusi
ini, beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan suatu
diskusi untuk mengambil suatu keputusan. Tempat duduk diatur dalam susunan semi
lingkaran (setengah lingkaran), sub kelompok pendengar duduk mengelilingi sub
kelompok diskusi dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta diskusi
(sub kelompok diskusi).
Berikut ini adalah ilustrasi pengaturan tempat
duduk pada metode Fish bowl dalam suatu kelompok :
Gambar 2.1 :
Ilustrasi metode fish bowl
Keterangan gambar:
:
kursi kosong
:
kursi anggota kelompok diskusi/kelompok dalam
: kursi anggota kelompok
luar (pengamat/pendengar)
Menurut
Roestiyah (2008 : 7) Dalam tiap kelompok pada metode diskusi ini terdapat
seorang pemimpin yang berperan sebagai :
1.
Pengatur lalu lintas pembicaraan.
a. Mengatur duduk siswa, sehingga masing –
masing duduk dalam lingkaran atau seperti ladam kuda.
b. Bertanya kepada anggota diskusi
secara berturut – turut.
c. Menjaga agar peserta tidak berebut dalam
berbicara.
d.
Mendorong
peserta yang pendiam dan pemalu.
2. Benteng penangkis
a. Mengembalikan pertanyaan kepada kelompok
diskusi bila perlu.
b. Memberi petunjuk bila mengalami hambatan.
3. Penunjuk
jalan
Memberi
petunjuk tentang kemajuan yang telah dicapai oleh kelompok.
2.1.4.2. Pelaksanaan Metode Fish Bowl
Sebelum
pelaksanaan metode ini, beberapa hal yang perlu dilakukan adalah:
2.1.4.2.1. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok.
2.1.4.2.2. Menentukan anggota sub kelompok pengamat
dan anggota sub kelompok diskusi dalam setiap kelompok secara heterogen.
2.1.4.2.3. Mengatur tempat duduk tiap kelompok dalam
kelas berbentuk semi lingkaran (setengah lingkaran) seperti pada gambar 1.
Adapun
langkah-langkah penerapan metode diskusi ini dalam kegiatan pembelajaran adalah
:
a) Siswa dalam tiap kelompok mengambil posisi
tempat duduk sesuai dengan pembagian kelompok yang telah ditentukan.
b) Menentukan ketua kelompok dalam setiap sub
kelompok diskusi.
c) Guru membagikan LKS dalam setiap kelompok,
yaitu untuk sub kelompok diskusi dan untuk setiap siswa dalam sub kelompok
pengamat.
d) Siswa dalam sub kelompok diskusi
mendiskusikan dan mengerjakan LKS.
e) Siswa dalam sub kelompok pengamat
mendengar, mengamati, serta mencatat hal-hal yang berkaitan dengan materi yang
sedang didiskusikan oleh sub kelompok diskusi. Menurut Surjadi (1989 : 141),
peserta – peserta dalam sub kelompok pengamat yang duduk melingkari sub
kelompok diskusi, menjadi pengamat (observer) serta melakukan kegiatan
mencatat. Setelah selesai seluruh peserta menganalisa dan mendiskusikan lebih
mendalam misalnya, alasan, tujuan, hal yang bersangkut paut dengan sikap setuju
atau menentang. Tiap peserta diberikan kesempatan untuk mengemukakan
analisanya. Sementara sub kelompok diskusi mendiskusikan masalah, kelompok
pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat masuk duduk menempati kursi
kosong. Apabila ketua diskusi mempersilakan berbicara, ia dapat langsung
berbicara, dan meninggalkan kursi selesai berbicara.
f) Hasil diskusi kelompok yang sudah dianggap
benar ditulis oleh siswa dalam lembar jawaban.
g) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
h) Setiap kelompok merevisi hasil kerja pada
LKS.
i)
Siswa
menyimpulkan hasil diskusi kelompoknya.
Dalam diskusi kelompok ini, antara siswa
yang satu mengajar siswa yang lain. Ketika para siswa tahu bahwa mereka harus
mengajarkan apa yang mereka pelajari kepada siswa lainnya, mereka akan jauh
lebih berhati-hati untuk meyakinkan diri bahwa mereka betul-betul telah
memahami subyek itu dan kemudian menyampaikan secara logis dalam bentuk
pikiran/pendapat atau dalam bentuk yang ditulis dengan seksama. Hal ini dapat
mendorong siswa berpikir kritis dan memberikan pengalaman kepada siswa
bagaimana berdiskusi dengan baik, bagaimana berkomunikasi dengan baik,
bagaimana menyatakan pendapat dengan baik dan jelas, bagaimana memberikan
contoh dengan tepat, dan bagaimana menanggapi masalah dengan kritis dan
evaluatif.
Kelebihan dari diskusi fishbowl ini apa min
BalasHapus